Jumat, 10 Juli 2009

Pergi Cari Kayu, Ditemukan Jadi Mayat

(Sumber: Kendari Pos, edisi Jumat, 10 Juli 2009)

Kolaka, KP - Sesesok mayat pria tua yang diidentifikasi bernama Bustam (64) ditemukan di tengah persawahan Desa Puosu, Rabu (8/7) sekitar pukul 19.00 Wita. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pria gaek yang berdomisili di Desa Woitombo, Kecamatan Mowewe itu pertama kali ditemukan oleh Mahmuddin, anaknya sendiri.

Dari keterangan Mahmudin yang diterima aparat Polsek setempat, sebelum ditemukan menjadi mayat, korban bermaksud mencari kayu untuk keperluan pesta pernikahan anaknya di hutan desa tetangga. Korban yang hingga petang belum kembali, membuat keluarganya segera mencari keberadaan korban.

Saat ditemukan, posisi Bustam tengkurap sedangkan kayu dan parangnya tergeletak tak jauh dari lokasi penemuan mayat. Korban mengalami luka memar di bagian muka, telinga, dan pergelangan tangan kanan, paha, dan punggung terkelupas. Korban sempat diperiksa dokter Puskesmas setempat.

Kasat Reskrim Polres Kolaka, AKP Agus Umar kepada wartawan mengatakan, dugaan sementara dari olah TKP korban meninggal tidak wajar. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, menurut Agus Umar, Bustam harus diotopsi. Sayang pihak keluarga tidak bersedia. Hingga kini, masih dilakukan pemeriksaan dan olah TKP untuk mencari penyebab kematian korban. (p3)

Pergi Cari Kayu, Ditemukan Jadi Mayat

(Sumber: Kendari Pos edisi Jumat, 10 Juli 2009)

Kolaka, KP - Sesesok mayat pria tua yang diidentifikasi bernama Bustam (64) ditemukan di tengah persawahan Desa Puosu, Rabu (8/7) sekitar pukul 19.00 Wita. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pria gaek yang berdomisili di Desa Woitombo, Kecamatan Mowewe itu pertama kali ditemukan oleh Mahmuddin, anaknya sendiri.

Dari keterangan Mahmudin yang diterima aparat Polsek setempat, sebelum ditemukan menjadi mayat, korban bermaksud mencari kayu untuk keperluan pesta pernikahan anaknya di hutan desa tetangga. Korban yang hingga petang belum kembali, membuat keluarganya segera mencari keberadaan korban.

Saat ditemukan, posisi Bustam tengkurap sedangkan kayu dan parangnya tergeletak tak jauh dari lokasi penemuan mayat. Korban mengalami luka memar di bagian muka, telinga, dan pergelangan tangan kanan, paha, dan punggung terkelupas. Korban sempat diperiksa dokter Puskesmas setempat.

Kasat Reskrim Polres Kolaka, AKP Agus Umar kepada wartawan mengatakan, dugaan sementara dari olah TKP korban meninggal tidak wajar. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, menurut Agus Umar, Bustam harus diotopsi. Sayang pihak keluarga tidak bersedia. Hingga kini, masih dilakukan pemeriksaan dan olah TKP untuk mencari penyebab kematian korban. (p3)

Pemkab Prioritaskan Kebutuhan Masyarakat

(Sumber: Kendari Pos edisi Jumat, 10 Juli 2009)

Kolaka, KP - Pemkab Kolaka berjanji akan lebih memprioritaskan berbagai kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, air bersih dan listrik.

Hal itu dikemukakan Bupati Kolaka, Buhari Matta ketika menjawab pandangan fraksi-fraksi tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada rapat paripurna di gedung dewan, kemarin. Bupati mengatakan, peningkatan PAD juga akan menjadi prioritas pemerintahannya. Pemkab selama ini selalu berusaha meningkatan PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

Buhari Matta juga menyinggung penyusunan master plan penanggulangan banjir. ''Persoalan ini menjadi penting dan terkait kepentingan masyarakat banyak. Begitu pula mengenai kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengelola sumber daya alam dan mineral. Sayangnya, kerjasama ini kurang maksimal dikarenakan krisis global yang melanda perekonomian dunia,'' ujarnya.

Buhari Matta juga menjelaskan, RPJMD merupakan penjabaran program kerja bupati terpilih untuk menjadi Perda. Aturan hukum ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan lima tahu kedepan. (p3/cok)

DPRD Sahkan Tujuh Perda

(Sumber: Kendari Pos edisi Jum`at, 10 Juli 2009)

Kolaka, KP - Setelah melalui pembahasan yang cukup lama, tujuh rancangan peraturan daerah ditetapkan menjadi Perda dalam sebuah rapat paripurna, awal pekan ini. Satu Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ditunda sementara waktu. Penundaan Raperda ini terkait belum jelasnya batas wilayah Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan.

Wakil Bupati, Amir Sahaka mengungkapkan rasa syukurnya atas penetapan Perda ini. Dengan penetapan tersebut mantan Kadis Dikmudora ini mengaku akan memberikan landasan hukum bagi pelaksanaan pemerintahan.

Kasubid Persidangan DPRD Kolaka, Zahir, menjelaskan, empat dari tujuh Raperda sudah dikonsultasikan ke Biro Hukum Setprov Sultra. Hal ini dilakukan untuk mengcek apakah sudah sesuai dengan kewenangan kabupaten atau merupakan kewenangan propinsi dan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

Ketujuh Perda yang ditetapkan yakni tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kolaka 2005-2025, Perda sumber pendapatan desa, tentang pembentukan dan mekanisme penyusunan peraturan desa.

Selain itu, Perda pembentukan, penghapusan dan penggabungan kelurahan, tentang retribusi pelayanan kesehatan pada RSUD Kabupaten Kolaka. Termasuk Perda pengendalian pelayanan minuman beralkohol dan Perda tentang kewenangan daerah Kabupaten Kolaka. (p3)

Selasa, 07 Juli 2009

Kabupaten Pindah ke Watubangga


(Sumber: Kendari Pos edisi Senin, 6 Juli 2009)

Kolaka, KP - Masyarakat di lima kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kolaka bagian selatan tidak lama lagi akan merasakan ‘’angin’’ baru pelayanan pemerintahan. DPRD Kolaka periode 2004-2009 telah mengeluarkan surat keputusan pemekaran Kabupaten di tanah Mekongga itu.

Dalam SK bernomor 345/2009 yang ditandatangani Ketua DPRD, Sainal Amrin tersebut, pusat ibu kota Kabupaten Kolaka yang saat ini terletak di Jalan Pemuda, dipastikan akan pindah ke wilayah selatan, di Kecamatan Watubangga.


Sementara sentral pemerintahan Kabupaten saat ini akan berubah menjadi kotamadya Kolaka. Pemekaran tersebut spontan disambut gembira oleh masyarakat setempat.
Terbukti dengan ‘’geliat’’ ekonomi dan pembangunan fisik maupun non fisik yang saat ini tampak pesat.

Di Kecamatan Watubangga misalnya, beberapa warga yang ditemui mengaku merasakan hal tersebut. Mereka yakin, pelayanan publik yang diemban pemerintah pasti akan lebih baik dan efisien. Selain itu, fasilitas maupun infrastruktur pasti akan dibenahi, seiring bergeraknya pemerintahan baru.

Camat Watubangga, Hasbir Jaya Razak yang ditemui beberapa waktu lalu saat kegiatan bedah kecamatan pun menyatakan antisiasnya. Pembenahan infrastruktur seperti jalan dan perintisan jalan ke daerah yang sedikit terisolasi kini sedang giat-giatnya dilakukan.

Pembuatan mess/paviliun kecamatan serta pembuatan tapal batas kecamatan serta aktivitas pembangunan lainnya sedang berlangsung. Untuk diketahui, wilayah selatan Kolaka terdiri dari 5 kecamatan, yakni Pomalaa, Tanggetada, Polinggona, Watubangga dan Toari. (p3)

(Foto: Pantai Watubangga. Sumber foto: http://www.fotografer.net/isi/galeri/foto.php?id=838452&s=1)

Lapangan Terbang Tanggetada Dibangun Lagi



(Sumber: Kendari Pos edisi Senin, 6 Juli 2009)

Kolaka, KP - Untuk mempercepat penyelesaian pembangunan lapangan terbang Tanggetada, Bupati Kolaka Buhari Matta membentuk tim khusus, Bedah Bandara. Tim ini diserahi tugas menyelesaikan berbagai hal teknis dan non teknis terkait penyelesaian lapangan terbang tersebut.

Pada rapat yang digelar di lokasi pembangunan lapangan terbangitu, akhir pekan lalu, Buhari Matta mengisyaratkan keinginannya untuk segera memfungsikan fasiltas perhubungan udara yang berjarak sekitar 47 kilometer dari pusat kota Kolaka itu bersamaan dengan berakhirnya kegiatan Bedah Kecamatan di Kecamatan Tanggetada, Juli ini.

Dalam rapat disepakati, landasan pacu (run way) akan ditambah sekitar 400 meter dari 700 meter yang ada saat ini. Selain itu juga akan dibangun taxi way, aproan serta fasilitas pendukung lainnya seperti parking area maupun acces route. Khusus kelengkapan navigasi penerbangan, Pemkab Kolaka akan berkoordinasi dengan pihak Bandara Wolter Monginsidi Kendari.

Untuk menyiasati keterbatasan anggaran, disepakati penyelesaian Lapter dilaksanakan melalui pendekatan ‘’gotong-royong’’ ala Bedah Kecamatan. Pekerjaan akan digenjot secara bersama-sama antara pengusaha dan instansi teknis. ‘’Pekerjaannya tidak dilakukan dalam bentuk proyek,’’ kata Buhari Mata.

Penyelesaian pembangunan Lapter Tanggetada sebenarnya telah lama diprogramkan. Pada tahun 2008 lalu misalnya, dalam sebuah rapat koordinasi dengan instansi teknis yang juga melibatkan pengusaha maupun PT Antam dan PT Inco, mencuat keinginan untuk segera merealisasikan penerbangan perdana jetstreem 41/beach 1900D berkapasitas 30 penumpang milik Victoria Air Indonesia (VAI). Sayangnya, rencana itu gagal terealisasi akibat kendala teknis dan non teknis. (p3/zer)

(sumber foto: http://images3.jetphotos.net/img/1/4/0/2/24900_1215787204.jpg)